Burung puyuh merupakan salah satu jenis unggas yang bertubuh kecil,
memiliki bulu yang berwarna kecoklatan dan tidak dapat terbang layaknya
jenis burung lainnya. Burung puyuh sendiri berasal dari daratan Amerika,
dan mulai dibudidayakan di wilayah Indonesia pada tahun 1979. Meskipun
demikian, saat ini jenis burung puyuh yang banyak dikembangkan para
peternak Indonesia adalah Contrunix Japonica (jenis
burung puyuh dari Jepang). Mengingat jenis burung puyuh Jepang relatif
lebih tahan penyakit dan memiliki kemampuan produksi yang sangat bagus.
Permintaan daging dan telur puyuh yang cukup tinggi banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai salah satu peluang bisnis
ternak unggas yang menjanjikan untung besar. Hewan yang dikenal
masyarakat Jawa dengan sebutan burung Gemak ini juga memiliki masa
pertumbuhan yang relatif singkat yaitu sekitar 42 hari (6 minggu) saja.
Dan setiap tahunnya dapat memproduksi telur sebanyak 200-300 butir.
Selain itu ternak puyuh juga relatif cukup mudah dan memiliki resiko
bisnis yang kecil. Sehingga tidak salah bila sebagian besar masyarakat
menjadikan potensi bisnis ternak burung puyuh sebagai sumber mata pencahariannya.
Ternak puyuh tidak merepotkan
Yang perlu diperhatikan dalam
berternak burung puyuh salah satunya pemilihan lokasi peternakan.
Sebaiknya pilih lokasi yang jauh dari kebisingan agar burung puyuh tidak
terkena stress, dan pastikan bahwa lokasi peternakan juga mendapat
sinar matahari dan sirkulasi udara yang cukup baik. Selanjutnya usahakan
suhu lingkungan peternakan berkisar antara 20-28° C dengan tingkat
kelembapan 30-80%. Hal ini sangat penting agar lingkungan kandang
benar-benar terjaga dan terhindari dari segala penyakit yang dapat
menyerang burung puyuh.
Ternak puyuh petelur biasanya dilakukan di kandang yang berukuran 1 m2 dan
memiliki tinggi 30-35 cm. Kandang bisa disusun 3 sampai 4 tingkat, dan
tiap tingkatnya berisi 30 atau 35 ekor burung puyuh betina. Biasanya
permukaan kandang dibuat dengan kemiringan 30°, sehingga lantai depan
lebih rendah dari lantai belakang. Fungsinya agar telur puyuh yang
dihasilkan bisa langsung turun ke penampungan telur yang ada di depan
kandang.
Sedangkan untuk tempat makan dan minum sebaiknya diletakan di luar
kandang, agar lingkungan tempat tinggal puyuh tidak ikut kotor. Biasanya
para peternak menggunakan potongan ruas bambu dan wadah dari plastik
untuk tempat makan serta minum burung puyuh. Jenis pakan yang diberikan
pun berbeda, untuk puyuh usia 1-3 minggu diberi pakan Quail starter, puyuh
usia 3-6 minggu diberi pakan Quail grower dan untuk puyuh yang berusia
lebih dari 6 minggu diberi pakan Quail layer. Pemberian pakan pun juga
terbilang sangat hemat, karena puyuh dewasa hanya diberi makan satu kali
sehari yaitu pada pagi hari. Dan pemberian pakan untuk anakan puyuh
dikakukan dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari.
Dengan bekal keuletan dan ketrampilan dalam membudidayakan burung puyuh, tidak ada ruginya bila Anda mengembangkan potensi bisnis
tersebut di daerah tempat tinggal Anda. Karena dimanapun Anda berada
selalu ada peluang yang dapat Anda manfaatkan untuk memulai sebuah
usaha. Mulailah dari yang kecil, mulailah dari yang mudah,dan mulailah
dari sekarang. Salam sukses.
(Sumber : bisnis ukm.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar